SATU lagi gebrakan ditunjukkan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Landjar, untuk mewujudkan cita-cita menjadikan wilayah Bolaang Mongondow Raya sebagai Provinsi. Sehan menunaikan salah satu persyaratan utama untuk menjadi Provinsi, dengan memberikan persetujuan melalui rekomendasi pengajuan pernyataan dukungan oleh seluruh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk 51 desa se-Boltim.
Sehan Landjar menjelaskan bahwa, pemekaran daerah pada hakekatnya adalah mendekatkan rentan kendali pada penyelenggaraan pemerintahan. Mempercepat proses pembangunan di segala bidang, dengan sasaran untuk kesejahteraan rakyat. Semangat untuk memekarkan daerah Bolaang Mongondow Raya ini menjadi suatu daerah provinsi baru di dataran Sulawesi.
“Adalah mutlak dan wajib hukumnya bagi kita pemerintah dan masyarakat Boltim untuk ikut berpartisipasi aktif, baik partisipasi moril maupun materil serta terus bersama-sama ikut mendorong dan menggaungkan ke seantero peosok daerah kita ini, bahwa kesejahteraan hanya bisa dicapai apabila negeri Totabuan dapat berdiri dan menatap masa depan berdasarkan kemampuan sendiri,” tutur Landjar.
Mantan anggota Deprov Gorontalo ini menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap bersatu dan bersemangat serta terus berjuang dalam cita-cita mewujudkan satu provinsi bagi Bolaang Mongondow Raya.
“Saya mengajak pada kita semua, mari kita bangun komitmen kebersamaan untuk terus menggelorakan cita-cita leluhur guna merajuk terbangunya kejayaan Bolaang Mongondow Raya di masa depan. Hari ini akan kita torehkan tinta emas kebangkitan daerah kita. Sejarah dalam keterpurukan di masa lalu harus kita hapuskan, ketidak berdayaan atau sengaja tidak diberdayakan akan segera kita lenyapkan. Berpisah bukan berarti melupakan, namun kecutnya rasa yang selama ini kita pendam, membuat semangat dan tekad untuk menggapai masa depan tak bisa tertahankan,” jelas Landjar.
(yung/mji)
Sumber :
http://kontraonline.com/2892/sehan-landjar-provinsi-bmr-adalah-torehan-tinta-emas-sejarah-bolaang-mongondow/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar